“Para murid SDN Curug 3 tampak antusias menyaksikan tokoh Cepot yang dipadukan dengan Ijot yang merupakan ikon wayang bambu,” ujar Shahlan. Sementara Ki Adi Drajat, pencipta sekaligus dalang wayang bamboo menyatakan kegembiraannya menyaksikan antusiasme para murid SDN Curug 3, yang tidak beranjak dari tempat duduknya hingga pagelaran berakhir.
“Kami mencoba meyuguhkan cerita yang diambil dari kejadian sehari-hari dan disesuaikan dengan kemampuan anak dalam menyimak isi cerita. Sebab kalau disuguhkan yang terlalu berat, akan sulit dicerna. Yang terpenting adalah mereka mengenal dahulu bahwa di Kota Bogor, ada wayang bambu,”paparnya.
Antuasisme serupa juga ditunjukkan siswa SDN Bantarjati 9, saat Ki Dalang Jajat E. Saputra, memperkenalkan tokoh wayang seperti Pandawa Lima yang dilanjutkan dengan pagelaran singkat.
Para murid dari kelas 1 hingga kelas 6, sejak pagi berkumpul di lapangan upacara. Dipandu Kepala Sekolahnya, Yayah Komariah, M.Pd, pertunjukkan berlangsung sangat sukse. Usai pertunjukkan, mereka mendatangi Ki Dalang dan menanyakan berbagai hal tentang dunia pewayangan. Bahkan ada diantaranya yang ingin belajar cara memainkannya. Mereka, sangat tertarik dengan Si Cepot dan Si Dawla yang merupakan punakawan dari Kampung Tumaritis.
“Abis mukanya lucu dan kalau ngomong bikin saya tertawa,” jawabnya ketika ditanya kenapa menyukai ke dua tokoh ini.
Ada juga diantaranya yang ingin memiliki untuk koleksi di rumahnya.
“Kalau mau beli adanya di mana ya,” tanya salah seorang siswa kepada Dalang Jajat.
“Di Kota Bogor ini banyak pengrajin, tapi kalau mau pesan bisa melalui PEPADI Kota Bogor,”jawab Jajat.
Rencananya hari ini, Jumat (29/1) PEPADI Kota Bogor juga akan mengisi pentas seni (Pensi) di SMK Wikrama Tajur, Kecamatan Bogor Selatan.
“waktunya sekitar jam 9 atau jam sepuluh,” tambah Shahlan sambil menunjukkan surau undangan dari sekolah yang di kenal dengan sejumlah prestasi itu. (dadang hp/sp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar